Untitled Document

Fakta Tentang Hand Sanitizer

Salah satu perbedaan paling signifikan antara pembersih tangan hand sanitizer adalah kandungan alkoholnya.

Hand sanitizer tanpa alkohol belum terbukti efektif menangkal kuman yang tidak diinginkan. Menggunakan hand sanitizer tanpa alkohol bahkan bisa memiliki masalah keamanan — triclosan, senyawa yang ditemukan di banyak pembersih bebas alkohol, dapat mengganggu sistem endokrin dan berkontribusi terhadap resistensi antibiotik. Triclosan, sebagai zat antibakteri dan antijamur juga telah dilarang oleh FDA untuk muncul dalam produk kulit. Mengapa? karena terbukti menyebabkan kerusakan otot pada hewan laboratorium.

Pembersih tangan bebas alkohol hanya mengurangi pertumbuhan kuman daripada membunuh mereka secara langsung sedangkan pembersih tangan berbasis alkohol dapat membunuh kuman dan bakteri.

Banyak penelitian kesehatan menjelaskan bahwa pembersih dengan konsentrasi alkohol antara 60-95% lebih efektif dalam membunuh kuman dibandingkan dengan hand sanitizer yang memiliki konsentrasi alkohol lebih rendah atau pembersih tangan berbasis non-alkohol. Perlu diingat jangan lap tangan anda sebelum hand sanitizernya mengering, jika anda lap sebelum cairan atau gel sanitizer mengering dengan sendirinya maka akan membuatnya kurang efektif membunuh virus.

cara kerja hand sanitizer

Pembersih tangan berbasis alkohol dapat bekerja hingga 6 jam.

Pedoman US Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa sanitizer bisa tidak efektif ketika digunakan pada tangan yang basah — dan oleh karena itu sabun dan lah yang harus digunakan sebagai pengganti sanitizer ketika tangan dalam keadaan basah.

Hand sanitizer tidak akan membunuh kuman yang menyebabkan C. difineksi, norovirus, dan Cryptosporidium (parasit yang menyebabkan penyakit diare cryptosporidiosis).

Menelan pembersih tangan berbasis alkohol dapat menyebabkan keracunan alkohol. Beberapa orang berpikir bahwa berkumur dengan pembersih tangan berbasis alkohol dapat membersihkan tenggorokan Anda. Namun, hand sanitizer berbasis alkohol ini mengandung etil alkohol dan menelan etil alkohol bisa sangat berbahaya dan beracun.

Bagaimana cara kerja hand sanitizer?

Ini bekerja pada fenomena gesekan. Pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung 65% alkohol memiliki titik didih sangat rendah. Jadi, saat Anda menggosoknya di telapak tangan, di antara jari-jari Anda, panas dihasilkan karena gesekan. Panas menguapkan alkohol dan partikel lain, yang membawa partikel kuman bersama mereka.

hand sanitizer cair dan gel

Hand Sanitizer bisa dalam bentuk cair dan gel

Pembersih tangan bisa berbentuk larutan gel dan cair. Secara ilmiah keduanya sama-sama efektif selama semua permukaan tangan benar benar terkena semprotannya dan digosok secara benar. Tentu saja hal yang paling penting dari kedua jenis pembersih tangan ini adalah, kandungan alkoholnya.

Penelitian tentang gel vs cairan pembersih tangan telah mencatat bahwa cairan desinfektan dapat bekerja lebih cepat, pada tingkat dibawah 15 detik, sedangkan pembersih gel membutuhkan waktu hingga 30 detik untuk menyingkirkan konten virus atau bakteri. Gel juga biasanya lebih lambat mengering. Dilaporkan juga bahwa hand sanitizer cairan dapat meninggalkan lebih sedikit residu pada kulit, tetapi ini tentu saja tergantung pada produknya karena produsen dapat mengembangkan pembersih dengan berbagai formulasi dan bahan tambahan, yang mempengaruhi tekstur dan konsistensi produk.

Untitled Document

Beberapa pengguna menyatakan bahwa yang gel lebih mudah didistribusikan ke permukaan kulit daripada yang bentuk cairan. Namun hand sanitizer cair lebih praktis untuk digunakan ke berbagai objek seperti handphone, kunci, kaca, cermin, velg, gagang pintu dan sebagainya.

Apakah hand sanitizer bisa diminum dan mabuk?

Ada berbagai jenis alkohol yang dapat digunakan sebagai desinfektan pembersih tangan dan hanya satu di antaranya yang tidak beracun.
Metanol tidak digunakan dalam pembersih tangan karena bersifat toksik dan dapat diserap melalui kulit.
Isopropil alkohol (alkohol gosok) juga digunakan dalam hand sanitizer/ pembersih tangan. Meskipun tidak diserap melalui kulit sebanyak metanol, alkohol ini beracun dan akan merusak sistem saraf dan organ internal Anda jika Anda meminumnya. Efek yang mungkin terjadi termasuk kebutaan, kerusakan otak, dan kerusakan ginjal dan hati. Efek ini mungkin permanen. Kemungkinan juga bisa mengakibatkan kematian jika meminum bahan kimia ini.
Pembersih tangan yang mengandung etil alkohol (etanol/ grain alcohol) secara teoritis dapat diminum, kecuali jika didenaturasi. Ini berarti alkohol sudah dirombak sehingga tidak dapat diminum. Dulu, agen denaturasi termasuk arsenik dan benzena. Agen denaturasi zaman kini bisa berkisar dari bahan kimia beracun hingga yang tidak beracun. Namun masalahnya Anda tidak akan tahu jika dilihat hanya dari labelnya saja, bahan kimia apa saja yang digunakan untuk denaturasi.

Daftar Bahan Pembersih Tangan

Saat Anda membaca keterangan di sebotol sanitizer tangan, Anda mungkin akan melihat etil alkohol terdaftar sebagai bahan aktif, sekitar 60% hingga 95%. Ini setara dengan minuman keras 120-proof liquor. Sebagai perbandingan, straight vodka hanya 80-proof. Bahan (tidak aktif) lainnya termasuk benzofenon-4, karbomer, pewangi, gliserin, isopropil miristat, propilen glikol, tokoferil asetat, dan air. Beberapa bahan ini tidak berbahaya, sementara yang lain beracun. Dari daftar sampel ini, aroma adalah aditif yang paling mungkin menyebabkan masalah. Anda tidak bisa mengetahui komposisi apa saja yang ada di zat wewangian tersebut dan wewangian yang umum digunakan berasal dari petrokimia.

Bagaimana jika hand sanitizer terkena mata?

Jika sanitizer berbasis alkohol terkena mata, bilas mata Anda hanya dengan air bersih namun HANYA sekitar 3-5 menit. Ngalirkan air ke mata Anda dari shower atau kran. Atau, Anda dapat mengisi baskom atau ember dengan air bersih lalu masukkan wajah Anda ke dalam dengan mata terbuka.

Untitled Document

 

 

Contact Us

| Home | Cara Membeli | Contact Us | About Us | Sitemap | BanSos |

 

Untitled Document model baju anak terbaru

 

Untitled Document

Apa itu Herpes
Apa itu Limfoma
Fakta Tentang Kanker Payudara
Fakta Tentang Jantung
Serangan Jantung
Apa Itu Stent Jantung
Apa Itu Tes EKG
Bahaya Kapas Penyekat
Apa Itu Asma
Asam lambung Maag
Cara Mengatasi Batu Empedu
Cara Kerja Diabetes
Apa Itu Norovirus
Fakta Tentang Covid-19
Cara Sembuh Covid-19
Paru-Paru Putih Covid-19
Swab vs Rapid Test
Apa Itu Oximeter
Apa Itu CRP Tes
Hand Sanitizer
Sanitizer vs Disinfektan
Bahayakah SLS & SLES
Bahayakah Bedak
Sinar Matahari

 

jual baju anak anak perempuan