Apa Itu Kain Furing
Apa itu kain furing, atau disebut juga dengan Lining. Lining atau furing adalah lapisan kain tambahan yang ditempelkan ke dalam bahan kain utama pada sebuah pakaian. Kain pelapis busana bagian dalam inilah yang bersentuhan langsung dengan tubuh si pemakai, dan biasanya dijahit menjadi satu dengan lapisan luarnya agar tidak bisa lepas. Lapisan kain kedua atau lining/furing ini tidak hanya ditemukan pada pakaian atau busana saja, tetapi bisa juga ditemukan pada tirai, gorden, tas, jaket, topi, bahkan koper, dan masih banyak lagi.
Salah satu manfaat dari lining adalah untuk menutupi jahitan-jahitan, lipatan, atau tampilan di bawah permukaan kain utama pada busana sehingga tampak rapi. Kegunaan lainnya yaitu memberikan rasa atau efek nyaman atau adem di tubuh pemakai, selain itu kain lining tertentu dapat juga menghasilkan sentuhan yang lembut dan licin sehingga lebih mudah bagi busana tersebut untuk dikeluarkan atau dimasukkan. Pada umumnya kain furing selalu bisa ditemukan pada jas, mantel, dan jaket.
Apa Bedanya Lining dengan Interlining, dan Underlining?
Interlining (Kain Penengah)
Interlining atau kadang disebut juga dengan kain penengah, adalah lapisan kain yang disisipkan diantara dua lapisan kain (lapisan dalam/lining dan lapisan luar) sehingga berperan seperti kain penengah. Tujuan dari kain interlining ini salah satunya adalah untuk menambah kehangatan.
Tergantung pada tujuan pembuatan, kain interlining bisa ditenun, dirajut, maupun dibuat dengan menggabungkan bermacam-macam serat. Wol, sutra dan serat buatan dengan kualitas isolasi yang sangat baik sering menjadi pilhan favorit untuk sebuah lapisan interlining. Kain yang dijepit diantara kain lining dan kain utama ini biasanya bersifat lembut, tebal, dan fleksibel.
Banyak kain tirai atau gorden yang di-interline dengan flanel atau bahan yang serupa tebalnya untuk menjaga ruangan tetap hangat di musim panas dan sejuk di musim dingin, sedangkan mantel dan busana musim dingin menggunakan lapisan tebal untuk melindungi si pemakai dari cuaca dingin. Pakaian-pakaian semacam ini juga banyak yang memiliki interlining removable (kain penengah yang dapat dicabut) agar busana tersebut masih dapat digunakan pada cuaca yang lebih panas.
Selain itu, interlining dapat juga berfungsi sebagai pelindung kain terutama pada tirai yang sering terkena sinar matahari atau cahaya lampu secara langsung. Bahan halus seperti beludru dan sutra dapat mengalami kerusakan akibat sinar matahari jika hanya bertergantungan dengan pelapis liner saja, oleh sebab itu para tukang tirai merekomendasikan lapisan interlining demi keawetan sebuah kain.
Underlining (Lapisan Bawah)
Kain underlining merupakan kain lapisan bawah yang ditempelkan/ ditambahkan ke kain utama (terutama kain fashion) agar menjadikan kain tersebut lebih padat, lebih tebal atau lebih berat. Kain underlining ini digunting atau dipotong menjadi bentuk yang sama seperti kain fashion, setelah itu digabungkan sebelum proses konstruksi dimulai dan diperlakukan sebagai kain yang sama (senyawa). Bahan yang diambil untuk kain ini biasanya dari kain katun batiste yang halus, sutra organza, atau cotton broadcloth dengan berat medium.
Interfacing (Kain Pendukung)
Interfacing, sebagai kain pendukung, merupakan bahan kain yang digunakan untuk membantu bagian-bagian tertentu pada kain menjadi lebih keras atau lebih kaku. Lapisan kain yang kaku dan keras ini pada umumnya ditemukan di bagian manset, kerah, dan di area sepanjang kancing-kancing. Tujuan lain dari digunakannya lapisan interfacing ini yaitu mempertahankan bentuk pada bagian kain tersebut. Jika anda menjahit kain rajut, kemungkinan anda memerlukan interfacing agar menjaga kain dari peregangan yang keluar dari bentuk.
| Home | Cara Membeli | Contact Us | About Us | Sitemap | BanSos |