Perbedaan Shantung dan Dupioni
Apa itu Shantung?
Kain Shantung sebenarnya adalah sejenis kain yang terbuat dari serat sutra, yang asal muasalnya berasal dari provinsi Shandong, China. Dulu biasanya kain ini dibuat dari benang sutra, namun belakangan ini sering dibuat dengan fiber lain seperti nilon, rayon, acetate maupun serat sintesis lainnya. Shantung juga kadang disebut dengan sutra kasar karena memiliki tekstur agak kasar.
Jika dibandingkan dengan Dupioni, shantung sedikit lebih tipis dan terlihat kurang teratur. Shantung sutra sering digunakan untuk gaun pengantin. Juga dikenal dengan nama antique satin, kain shantung terbuat dengan metode tenun polos, dan ditenun dengan benang/serat dengan ketebalan yang berbeda-beda. Garis atau bagian yang nonjol di permukaan kain disebabkan oleh benang/serat slub (bergelombang) yang terdapat pada bagian lungsin.
Serat sutra shantung masih terdapat sericin yang belum disingkirkan (salah satu protein yang dibuat oleh ulat sutera), yang berperan seperti lem melapisi fiber dan memungkinkan serat-serat tersebut menempel satu sama lain. Ini sebabnya mengapa sutra shantung, atau shantung silk terlihat lebih tebal dan berat dibandingkan dengan sutra yang lebih diproses.
Salah satu kelebihan shantung silk adalah material ini tidak hanya tahan lama, tapi juga tahan noda (stain resistant). Hal ini menjadikannya pilihan yang cocok untuk dekorasi rumah karena begitu banyak bahan dekorasi dapat dengan mudah menjadi kotor. Namun kelemahannya adalah jika saatnya dicuci, kain shantung membutuhkan perawatan ekstra dibandingkan dengan bahan dekorasi rumah lainnya seperti katun.
Apa Itu Dupioni
Dupioni, atau dikenal juga dengan nama douppioni atau dupion, dibuat dengan serat dari dua ulat sutra yang berbeda. Ketika dua ulat sutra membuat kepompong mereka berdekatan, serat-serat ini bisa menjadi bersilangan, nempel ataupun kusut. Serat-serat yang kusut ini kemudian diambil untuk dijadikan benang. Benang ini tentunya lebih kasar dibandingkan dengan benang sutra biasa karena terdapat banyak lekukan, ketebalan yang berbeda-beda, tonjolan dan sebagainya.
Kelebihannya dibandingkan dengan beberapa jenis kain sutera lainnya yaitu kain dupioni ini menyerap pewarna lebih baik, dan lebih tahan menolak wrinkles (bekas lekukan). Kelemahannya yaitu material ini tidak elastis. Kain dupioni sering digunakan untuk membuat jaket, blus, celana, gaun, taplak meja, tirai, bantal selimut dan masih banyak lagi.
Serat kain dupioni memiliki lebih banyak slub, lekukan atau jendolan, selain itu juga lebih tebal dibandingkan dengan shantung. Serat shantung lebih tipis dan biasanya digunakan untuk garmen yang lebih halus dan lembut.
Masih banyak orang yang tidak mengetahui perbedaan antara dupioni dan shantung karena keduanya memiliki karakteristik dan kegunaan yang hampir serupa. Pada kenyataannya bahkan banyak para vendor kain sutra mengalami kesulitan mengkategorikan kain mereka sesuai dengan labelnya dan membiarkan pelanggan kebingungan antara mana yang mana.
| Home | Cara Membeli | Contact Us | About Us | Sitemap | BanSos |