Apa itu Rayon?
Rayon atau biasa disebut juga dengan rayon viscose terbuat dari serat yg berasal dari kayu.
Rayon adalah serat buatan manusia tertua secara komersial.
Kain ini pertama kali dikembangkan di Perancis pada tahun 1884 dengan tujuan sebagai bahan pengganti kain sutera.
Sebelum tahun 1924, bahan ini disebut sebagai sutra buatan, sampai nama ini akhirnya diubah menjadi rayon.
Pinus, cemara dan hemlock adalah tiga spesies pohon yang paling populer yg digunakan dalam pembuatan rayon. Kapas juga dapat digunakan .
Sebenarnya , rayon bukanlah serat sintesis karena berasal dari selulosa alami. Tetapi, rayon juga bukan merupakan kain alami karena selulosa membutuhkan proses yang rumit untuk menjadi rayon. Rayon biasanya diklasifikasikan sebagai 'serat yg diproduksi' dan dianggap sebagai "serat hasil regenerasi".
Saat ini, istilah "rayon" termasuk semua serat buatan manusia yang berasal dari selulosa.
Selulosa berasal dari sel dinding pada tumbuhan, yang juga bisa diperoleh dari katun dan pulp kayu yang dilarutkan.
Karakteristik
Rayon sangat penyerap, nyaman dipakai, lembut untuk kulit, dan sangat mudah untuk diwarnai. Bahan ini juga memiliki ketahanan abrasi yang moderat namun rayon dapat kehilangan kekuatannya sedikit demi sedikit setelah dicuci dan dapat mengecil atau regang setelah sering ditarik.
Pemulihan elastis rayon merupakan yang terendah dibandingkan dengan serat lainnya.
Seperti serat selulosa lainnya, rayon bisa wrinkle (menghasilkan lipatan). Dan walaupun bahan ini dapat menahan suhu tinggi, rayon bisa memudar jika terkena sinar matahari dalam jangka waktu yang terlalu lama. Bahan ini juga rentan terhadap jamur.
Jika dibandingkan dengan kapas, rayon menyerap kelembaban lebih efisien. Hal ini memungkinkan keringat anda untuk diserap ke rayon dan kemudian menguap hingga kering, membuat pemakai bahan ini merasa lebih adem daripada memakai jenis bahan pakaian lainnya.
Rayon digunakan dalam berbagai aplikasi tekstil , termasuk gaun, celana, rok, pakaian, dan kemeja, dan muncul baik dalam bentuk tenun dan rajutan. Bahan ini juga digunakan dalam perabot rumah tangga, termasuk seprai dan pelapis, kain ban, popok, produk operasi medis dan produk lainnya.
Proses Pembuatan Rayon
Bahan baku dasar untuk membuat rayon adalah selulosa. Selulosa direndam dalam soda kaustik (sodium hidroksida), dikeringkan, dan diparut menjadi remah-remah dan kemudian dibiarkan dalam sebuah kontainer sekitar 2 atau 3 hari. Setelah itu, produk yang dihasilkan dalam proses ini dicampur dengan cairan karbon disulfida, menjadikan campuran tersebut menjadi cairan yang sangat kental dan terlihat seperti madu (dikenal sebagai xanthate natrium selulosa).
Xanthate selulosa ini kemudian dicampurkan lagi dengan soda kaustik. Dan proses ini menghasilkan cairan yang sangat tebal yang dibiarkan kering selama beberapa hari. Setelah itu, campuran cairan ini diproses melalui mesin khusus yg dirancang untuk membuat cairan tersebut menjadi bentuk tali atau benang yang kemudian di mandikan lagi dengan cairan asam supaya tali atau benang tersebut bisa mengental atau mengeras menjadi sebuah filamen. Selanjutnya sisa proses ini sangat mirip dengan proses pembuatan bahan pakaian lainnya.
Ada beberapa jenis rayon lainnya seperti rayon viscose, rayon biasa, cupramonium rayon, rayon kekuatan tinggi (high tenacity rayon), modulus basah tinggi rayon (high wet modulus rayon) dan microfiber rayon.
Rayon juga dapat dicampur dengan bahan kain lainnya, termasuk sutra, wol, polyester dan kapas untuk membuat kain untuk barang-barang rumah, pakaian dan produk lainnya.
| Home | Cara Membeli | Contact Us | About Us | Sitemap | BanSos |