Semut Tukang Kayu
Carpenter ants (Camponotus spp.), atau semut tukang kayu, merupakan semut yang tergolong besar, sekitar 0.76 sampai 2.54 cm panjangnya dan suka bersarang di dalam kayu. Warna yang paling umum adalah hitam, tapi beberapa spesies juga ada yang berwarna kemerahan atau kekuningan. Dinamakan demikian karena semut ini selalu bersarang di dalam kayu, biasanya kayu yang basah, lembab, lunak, rusak atau membusuk. Semut ini akan membuat terowongan dan tempat di kayu tersebut untuk membesarkan anaknya.
Mereka juga sering menempati kayu pada bangunan atau struktur sehingga bisa mengakibatkan banyak kerusakan dan kerugian. Aktifitas mereka membuat sarang menghasilkan serutan kayu dicampur dengan bagian serangga mati yang bisa memberikan petunjuk bahwa terdapat sarang semut kayu di sekitar sana.
Semut tukang kayu sebenarnya adalah salah satu serangga yang memerankan tugas penting di bumi, yaitu mengunyah berton-ton kayu dan mengubahnya menjadi serbuk halus yang dapat membusuk dan menyediakan kompos untuk pertumbuhan baru. Karena serangga ini suka mengakses struktur buatan manusia, maka mereka juga dianggap salah satu hama serangga paling merusak bagi manusia.
Sarang
Bagian-bagian tertentu dari rumah, seperti di sekitar dan di bawah jendela, atap atap, deck dan beranda, lebih cenderung menjadi tempat sasaran bagi semut tukang kayu untuk bersarang karena area-area ini paling rentan terhadap kelembaban. Namun tidak seperti rayap, semut tukang kayu tidak mengkonsumsi kayu (ini dikarenakan mereka tidak bisa mencerna selulosa) melainkan daging, lemak, madu-serangga, dan nektar.
Semut tukang kayu membangun dua jenis sarang: koloni induk dan koloni satelit. Koloni induk terdiri dari Ratu, larva muda dan pekerja. Koloni satelit terdiri dari pekerja, larva yang lebih tua, pupa dan/atau semut reproduktif yang bersayap. Pekerja membuat koloni satelit ketika koloni induk tidak memiliki ruang yang cukup atau ketika ada pasokan air atau makanan yang cocok.
Mencari Makan
Semut tukang kayu juga sering membangun sistem tunneling bawah tanah yang luas. Terowongan ini sering mengarah dan berakhir di beberapa sumber makanan - seperti koloni kutu, yang sering diekstrak madunya. Sistem tunneling ini juga bisa ditemukan di pohon-pohon. Sebagian besar spesies semut tukang kayu mencari makan di malam hari. Ketika mencari makan, mereka biasanya mengumpulkan serangga mati. Beberapa spesies jarang mengumpulkan serangga hidup. Ketika mereka menemukan serangga mati, pekerja mengelilinginya dan mengekstrak cairan tubuh sebelum dibawa ke sarang.
Semut ini dapat mencari makan sendiri-sendiri atau dalam kelompok kecil atau besar, meskipun mereka sering memilih untuk melakukannya secara individual. Sumber makanan utama mereka biasanya mencakup protein dan karbohidrat. Ketika semut pekerja menemukan sumber makanan, mereka akan menyampaikan informasi ini ke seluruh koloni di sarang. Mereka menggunakan feromon biokimia untuk menandai jalur terpendek yang bisa diambil dari sarang ke lokasi makanan.
Kawin
Ketika kondisi hangat dan lembab, pejantan yang bersayap dan betina akan mulai kawin. Mereka akan keluar dari sarang satelit dan betina dapat kawin dengan beberapa pejantan semasa penerbangan. Penjantan akan mati setelah kawin. Ratu baru yang dibuahi ini kemudian akan mencari daerah yang cocok untuk membangun sarang dan menyingkirkan sayapnya. Semut ratu biasanya awalnya menghasilkan sekitar 20 telur yang akan dijagainya sampai semut pekerja muncul dan membantu si ratu untuk merawat anak-anaknya selagi si ratu terus bertelur.
Ratu bisa hidup sampai 15 tahun dan menghasilkan sebanyak 70,000 telur. Semut pejantan akan mati tidak lama setelah kawin, mungkin disebabkan oleh kelaparan. Semut jantan tidak bekerja dan sering diusir dari sarang oleh semut betina semasa musim kawin. Semut pejantan lebih kecil daripada yang betina, mereka tidak bisa mengunyah kayu sehingga dianggap tidak merusak struktur rumah tetapi bisa sangat mengganggu karena banyak semut jantan yang berterbangan di sekitar jendela pada saat musim kawin. Kehadiran semut jantan di rumah sering memberi indikasi bahwa di sekitar rumah terdapat setidaknya satu sarang semut tukang kayu yang berhasil dibangun.
Bisa Gigit Manusia?
Dikenal sebagai penggali yang hebat, semut tukang kayu menggunakan mandibula (rahang) mereka yang kuat untuk membangun sarang. Semut tukang kayu tidak memiliki sengatan sehingga mereka tidak bisa menyengat manusia, namun mereka akan menggunakan rahangnya untuk menggigit dan merobek kulit manusia jika merasa terancam. Selain itu serangga ini juga bisa menyemprotkan asam format pada tiap gigitan sehingga meningkatkan rasa sakit seperti dibakar. Reaksi setelah digigit semut jenis ini berbeda tiap orang tetapi kebanyakan tergolong ringan dan tidak menimbulkan luka yang serius.
| Home | Cara Membeli | Contact Us | About Us | Sitemap |
